Kedua, memilih golput karena pemilu dan demokrasi adalah produk import dari dunia barat, meniadakan hak-hak Tuhan untuk ditaati, karena pada pemilu dan demokrasi, suara terbanyaklah yang menang, benar dan berkuasa. Kalau mayoritas menghendaki untuk menghalalkan judi dan miras ya menjadi halal-lah hal itu. Demokrasi dianggap melucuti hak Tuhan untuk mengatur kehidupan makhluk-Nya di muka bumi. Sebagian dari kelompok ini mungkin menjadi begitu ekstrim sehingga menganggap pemerintahan yang dihasilkan oleh sistem pemilu dan demokrasi adalah pemerintahan kafir, wajib diperangi, antek barat dan harus diberontak. Ini hanya sebagian, karena tidak semua yang golput dengan alasan ideologis di atas menjadi ekstrim. Coba lihat di sini
Ketiga, memilih golput karena memang tidak ada pilihan lain selain golput. Untuk yang ini lebih tepatnya ‘terpaksa golput’, mungkin karena lagi berada di luar negeri, sedang kerja eksplorasi di tengah hutan (kayak saya..hehe), sedang menangani rig di lepas pantai, atau memang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di KPPS setempat.
Saya tidak ingin berkomentar mana yang benar dan yang salah. Toh setiap orang punya pilihannya masing-masing. Golput juga memilih, ‘memilih untuk tidak memilih’. Hanya sedikit memprediksi, jumlah pemilih yang golput bakalan meningkat tahun depan.
Ada alasan lain lagi? Silahkan tambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar